TEKNOLOGI 4G “PELUANG DAN TANTANGAN BAGI PASAR INDONESIA”

Tanpa disadari kita menggunakan internet setiap saat, kapan saja, dan dimana saja kita berada. Bagamanakah cara kita mengakses internet? Tentu banyak cara agar kita dapat mengkases internet mulai dari menggunakan modem 3G ataupun menggunakan Blackberry dan masih banyak lagi. Begitu besar sudah pengaruh teknologi internet mempengaruhi hidup kita, dan apa yang bisa kita manfaatkan dari situ?

Tentunya peluang yang besar bagi kita untuk memanfaat kan keadaan tersebut. Begitulah yang ingin disampaikan kepada mahasiswa pada guest lecture yang dilaksanakan jum’at (16/12/11). Bertemakan “Technology 4G, challenges And Opportunities For Indonesia Market ”, Pak Deden R. Machdi, lulusan ITB yang sekarang bekerja pada Berca Global Access, sebagai VP Network menjelaskan sejarah perkembangan teknologi internet dari 1G sampai ke teknologi sekarang yang telah berkembang menjadi 4G,  beliau anggap itu sebagai tantangan dan peluang besar bagi pasar Indonesia.

Kuliah Tamu yang dibawakan pak Deden ini membahas empat pokok yaitu evolusi teknologi, market overview dan opportunities, Berca Global Access dan Challenge. Menurut beliau sejarah evolusi teknologi hingga kita dapat menikmati internet yang aksesnya secepat sekarang memiliki sejarah yang cukup menarik. Dari 1G yang dulunya hanya digunakan untuk speech yang kemudian dilanjutkan 2G yang kecepatannya masih 14.4 Kbps, lalu 2.5G dengan kecepatan 384 Kbps, 3G dan 3.5G yang bisa dibilang cepat karena kecepatan mulai dari 2 Mbps sampai 42 Mbps dan sampai pada perkembangan saat ini yaitu teknologi 4G. “Kecepatan yang ditawarkan teknologi 4G bisa mencapai 100 Mbps bahkan di Taiwan mencapai 1 Gbps” ucap pak Deden. 4G ini menggunakan standard WIMAX, yang memiliki banyak keuntungan, mulai dari efesiensi, bandwidth yang besar, biaya yang murah sampai latency (waktu akses kita ke internet) yang kecil sehingga kita nyaman saat melakukan browsing.

Pada kuliah tamu kali beliau menjelaskan pula teknologi 4G memiliki peluang pasar yang bagus di Indonesia, itu karena masih banyak pasar yang belum tersentuh, seperti di daerah Sumatra, Kalimantan kemudian Papua lalu penetrasi broadband Indonesia masih rendah dan tingkat kesadaran internet masyarakat Indonesia juga terbilang masih rendah, seperti di daerah Papua ataupun Kalimantan. “Peluang yang paling bagus adalah bidang komunikasi data dibanding voice dan komunikasi data ini akan menjadi major revenue bagi operator-operator selular di Indonesia” kata pak Deden.