Ajang Kreasi Tahunan Komunitas Teens Go Green

Kepedulian terhadap lingkungan sangatlah penting, karena sebagian besar kita lahir dan hidup berdampingan dengan lingkungan. Banyak aksi yang dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat untuk  menciptakan lingkungan yang terjaga dari macam-macam bahaya salah satunya Teens Go Green. 18 Desember 2011 kemarin TGG panggilan akrab untuk Teens Go Green mengadakan sebuaha cara rutin tahunan yaitu Ajang Kreasi dengan  tema “Art to Earth Without Styrofoam”.

Klub pelajar tingkat menengah atas di DKI Jakarta yang dimotori oleh Yayasan KEHATI, PT. Pembangunan Jaya Ancol dan  Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta ini bertujuan menciptakan komunitas pelajar yang bisa menjadi agen perubahan untuk menularkan virus cinta lingkungan kepada seluruh pelajar di Jakarta.

“Dampak yang ditimbulkan dalam penggunaan Styrofoam yang sangat berbahaya namun banyak sebagian masyarakat yang belum mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan itu. Kita juga mendekatkan info-info ini melalui Art. Karena manusia begitu dekat dengan seni. Bisadiasosiasikan dengan musikalisasi puisi, opera, dan lain-lain.” ujar Lynda, ketua acara rutin tersebut.

Ternyata banyak kepedulian dari masyarakat khususnya para pelajar se-DKI Jakarta dengan beraksi dalam acara ini.Hampir 50 peserta dari berbagai sekolah menengah di Jakarta mengikuti acara ini dengan terlibat  langsung pada perlombaan yang TGG adakan.Adapun kategori-kategori yang diperlombakan yakni Riset Styrofoam, Rally Foto, Perca Idea, Movie Contest,dan Maskot TGG.

Di sepanjang kegiatan ada maskot berjalan yang melambangkan  lingkungan di Bumi ini. Maskot TGG dengan tema lingkungan memliki konsep “menjaga pohon, mengajarkan kita  untuk tidak menebang pohon sembarangan, tetapi tanam sebanyak-banyaknya agar bumi ini teduh” tutur mascot dengan   bentuk pohon ini kepada Kita Peduli. 

“Acara  ini bagus banget ya, tentang lingkungan. Aku masuk dalam kategori Perca Idea.Persiapan dalam mempresentasikan ini semua kurang lebih 2 bulan.Kita ngumpulin ide-ide sama-sama.Harapan dalam acarainisemoga terus berkembang, klo  bisa kategori perlombaannya dipertambah biar makin rame” pendapat salah satu peserta dari SMA Negeri 48 Jakarta.

Banyak kegiatan yang bertujuan mempengaruhi kita untuk lebih mencintai lingkungan kita, namun kepedulian kita masih banyak yang terabaikan. Jika bukan kita siapa lagi ? Apa yang akan kita berikan untuk generasi berikutnya. Bumi akan terjaga dengan baik jika kita menjaganya. Ciptakandaerah yang nyaman untuk kita tempati. Dari hal kecil kita akan menuai manfaat besar. ACT  NOW !!!!!!!!!! (slogan TGG). (cp dani indraz/itop)

PELANGI, Membawa Harapan Bagi Anak-Anak Pra-Sejahtera

PELANGI (Peduli Anak Untuk Negeri) adalah sebuah organisasi berbasis relawan yang bergerak di bidang sosial dengan misi untuk membantu anak-anak pra sejahtera. Didirikan pada tahun 2009, tepatnya pada tanggal 25 Maret oleh Dika Restiyani, organisasi ini berada dibawah naungan Bakrie Untuk Negeri.

Kini, PELANGI dipimpin oleh Dwiardi Vergiawan, mahasiswa Universitas Bakrie jurusan manajemen angkatan tahun 2010. Pelangi beranggotakan relawan yang dipilih melalui seleksi wawancara, dan calon relawan yang dianggap kredibel akan diangkat menjadi pengurus. Walaupun kebanyakan relawan merupakan mahasiswa Universitas Bakrie, PELANGI bukanlah organisasi dalam kampus seperti yang banyak disangka oleh orang-orang pada umumnya.

Pendirinya sendiri, Dika Restiyani adalah seorang mahasiswi Universitas Bakrie jurusan manajemen angkatan tahun 2007, namun ia mendirikan PELANGI sebagai organisasi luar kampus yang akhirnya dinaungi oleh Bakrie Untuk Negeri (BUN) yang merupakan divisi yang mengatur dana CSR (Company Social Responsibility) dari Kelompok Usaha Bakrie. Fokus awal berdirinya PELANGI (Peduli Anak Untuk Negeri) adalah sebuah organisasi kerelawanan yang bergerak di bidang sosial dengan misi untuk membantu anak-anak pra sejahtera.

Fokus awal berdirinya PELANGI adalah dalam bidang pendidikan, “Program reguler PELANGI adalah PELANGI mengajar, tapi seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya SDM, PELANGI turut serta dalam kesejahteraan dan kesehatan dengan berbagai bentuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.” tutur Naufal Jundi selaku Community Manager PELANGI periode 2011-2012. Mengenai PELANGI Mengajar sendiri, merupakan kegiatan rutin yaitu bantuan pemberian materi belajar kepada anak-anak sekolah pra-sejahtera. Untuk sementara kegiatan ini bertempat di masjid Al-Bakrie, pada hari Senin-Jumat. Pengajar sendiri merupakan para relawan yang ditempatkan di bidangnya masing-masing. Mengenai anak-anak peserta PELANGI mengajar ini, Naufal menjelaskan “Sebetulnya siapa aja yang mau ikut boleh, hanya PELANGI juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah di sekitar Menteng Atas.”

Meski saat ini sedang menjalankan studi S2 jurusan International Political Economy di Nanyang Technological University, Singapura, Dika Restiyani yang kerap disapa Kak Dika oleh para relawan bertekad untuk terus mendampingi PELANGI. Menurut Naufal, untuk selanjutnya PELANGI memiliki banyak agenda yang saat ini sedang dikaji. PELANGI memiliki cita-cita untuk melebarkan sayapnya sehingga kegiatannya tidak hanya terfokus di daerah Jakarta Selatan saja. Naufal pun menuturkan harapannya untuk PELANGI ke depan, “Ya harapannya, semoga seluruh pengurus dan relawan tetap fokus tujuan utama yaitu berbagi dengan anak pra sejahtera. Serta dapat menjadi pendorong majunya pendidikan di Indonesia.”

(cp ana/zaldy)