Di Balik Prestasi UKMa Merpati Putih

 

Jakarta-UKMa Merpati Putih Universitas Bakrie kembali meyumbangkan prestasinya untuk Universitas Bakrie di ajang kejuaraan fighting yang bertema Pyramid Open. Pyramid Open adalah gubernur cup untuk persyaratan seleksi wisuda yang diadakan pada tanggal 9-11 maret silam. Pada ajang ini, UKMa Merpati Putih menurunkan 4 orang, dan satu di antaranya mendapatkan 1 medali perak untuk kelas B putri. Peraih medali perak tersebut adalah  Syahdina Devi M.

Kesuksean UKMa Merpati Putih memang tidak didapat begitu saja. Prestasi yang didapat oleh anggotanya adalah hasil pelatihan secara berkala yang mereka dapat di UKMa ini. Salah satu yang unik dari pelatihan-pelatihan  tersebut adalah pelatihan alam. Prinsip dasar dari pelatihan alam adalah keseimbangan yang latihannya dilakukan di alam terbuka. Dalam pelatihan alam ada kejuaraan internal yang akan diadakan untuk menyeleksi setiap anggota merpati putih di setiap kategori peminatan.  “Di pelatihan alam setiap anggota akan turun untuk tanding dengan aturan-aturan seperti pertandingan sesungguhnya,” ujar Normeydia, ketua UKMa Merpati Putih. Jadi pelatihan alam adalah penentuan untuk pemilihan dan pembentukan tim yang akan diturunkan dalam suatu lomba.

Harapan kedepan dari Merpati Putih sendiri adalah membentuk silahturahmi antar anggota. Tidak hanya kumpul latihan tetapi juga sharing dan membentuk suatu keluarga dan juga menambah anggota anggota baru.

( aan,sinyo )

 

 

 

 

Kemegahan Film Iran di Tengah Persaingan Film Dunia

 

Jakarta – Mungkin tidak banyak yang tahu film ‘A Separation’ sebelum namanya melonjak setelah menjadi film Iran pertama yang menjadi pemenang Piala Oscar di Los Angeles 27 Februari lalu. Hal ini menunjukkan, Iran melalui film-filmnya bisa menjadi perhatian masyarakat dunia di samping kerasnya keadaan politik di Iran saat ini.

Ditemui di sela-sela pembukaan Festival Film Iran yang berlangsung di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) 9 Maret lalu, Hasan Najafi, salah seorang sutradara yang filmnya ditayangkan di PPHUI mendiskripsikan perkembangan pesat dunia film di Iran pasca terjadinya revolusi Iran .

Menurut Hasan, peran film sangat penting karena menggambarkan opini publik, cerminan akhlak dan nilai-nilai manusia. Sudah saatnya ada sebuah media untuk menyuarakan bahwa manusia sudah lelah dengan kekerasan dan pengabaian nilai-nilai kemanusiaan yang terus menerus dialami. Berpegang pada prinsip ini, para penggiat dunia film di Iran di dukung dengan keterlibatan pemerintah dan swasta yang baik, mereka coba untuk membangun media tersebut.

Menurut Hasan, di Iran sendiri, setiap tahunnya berlangsung sekitar 50 hingga 60 festival film dan melibatkan ratusan pekerja film sehingga mereka mendapatkan tempat dan perhatian tersendiri untuk terus berkarya. Jumlah film yang dibuat juga terbilang cukup banyak. Hampir 200 film layar lebar dan setidaknya ada 7000 judul film yang diluncurkan setiap tahunnya di Iran. Jumlah ini menunjukkan, para penggiat film di Iran benar-benar serius dalam membangun industri film mereka ditengah banyaknya film dari luar terutama Hollywood yang menyerbu industri perfilman dunia.

Semakin besarnya antusias masyarakat membuat profesi sebagai aktor ataupun bagian lainnya di film sebagai profesi yang cukup menjanjkan. Hasan sendiri mengungkapkan bahwa dirinya saat ini menjadikan sutradara sebagai profesi utamanya, dan masih banyak pekerja film lainnya yang melakukan hal serupa.

Disinggung mengenai antusiasme masyarakat Indonesia terhadap film Iran, Hasan mengungkapkan bahwa masyarakat memberikan perhatian tersendiri untuk film-film yang berasal dari Iran ini. Dia secara khusus menyampaikan keinginannya untuk membuat film pendek selama berada di Indonesia. “Saya merasakan kedekatan dengan masyarakat Indonesia, dan saya ingin mengungkapkannya melalui sebuah film selama beberapa hari saya di sini”, ujar Hasan.

Festival Film Iran sendiri digelar di PPHUI Jakarta mulai 9 Maret hingga 12 Maret 2012 dan beberapa kota lainnya di Jawa dan Sumatera dalam rangka Pekan Budaya Iran 2012, 7 hingga 13 Maret 2012 yang dipusatkan di Museum Nasional Jakarta.

(azza)

Kemegahan Film Iran di Tengah Persaingan Film Dunia